Membedah Performa Mesut Ozil di Arsenal
Membedah Performa Mesut Ozil di Arsenal – Mesut Ozil acap kali menjadi sasaran kritik saat Arsenal meraih hasil buruk. Sang playmaker dianggap tidak tampil sesuai harapan. Padahal, dia menjadi pemain dengan gaji paling besar di Arsenal.
Mesut Ozil menerima gaji 300 ribu pounds per pekan [kisaran Rp5,5 miliar per pekan]. Tidak ada pemain Arsenal lain yang mendapat gaji dengan nilai serupa, bahkan tidak ada yang mendekati gaji Mesut Ozil.
Pierre-Emerick Aubameyang, mesin gol Arsenal, hanya mendapat gaji 180 ribu pounds per pekan. Jauh di bawah yang diterima Mesut Ozil. Padahal, kontribusi Aubameyang untuk The Gunners sangat besar.
Belakangan, besarnya gaji yang didapat Mesut Ozil menjadi polemik di internal klub. Aubameyang dan beberapa pemain menuntut kenaikan gaji. Mereka merasa layak mendapat gaji lebih besar dengan kontribusi yang diberikan.
Tiga Musim Awal
BeritaBola88 – Mesut Ozil dibeli Arsenal pada 2013 lalu. Klub asal London Utara harus membayar 50 juta euro untuk bisa mendapatkan jasa Mesut Ozil dari Real Madrid. Saat itu, Arsenal masih dilatih Arsene Wenger.
Arsene Wenger segera menjadikan Mesut Ozil sebagai pemain utama. Hanya saja, performa Mesut Ozil tidak cukup bagus. Dia butuh waktu beradaptasi dengan gaya sepak bola Inggris.
Statistik Mesut Ozil musim 2012/2013 di Premier League: 26 main, 5 gol, 9 assist, akurasi umpan 88 persen.
Performa Mesut Ozil pada musim kedua dianggap lebih baik. Walau, dari sisi jumlah gol dan assist merosot. Pemain asal Jerman itu hanya mencetak empat gol dan lima assist.
Musim ketiga atau musim 2015/2016 menjadi puncak performa Mesut Ozil. Saat itu, Arsene Wenger menemukan racikan yang tepat untuk Mesut Ozil. Wenger punya Alexis Sanchez, Theo Walcott, dan Olivier Giroud sebagai pemangsa umpan-umpan Mesut Ozil.
Pada musim 2015/2016, Mesut Ozil mencetak enam gol dan 19 assist di Premier League.
Periode Akhir Arsene Wenger
Performa Mesut Ozil masih stabil pada musim 2016/2017. Pada musim ini, dia mencetak delapan gol dan sembilan assist di Premier League. Ada penurunan dibanding musim sebelumnya, tetapi secara umum masih cukup bagus. Namun, itu adalah awal periode sulit Mesut Ozil.
Pada musim 2017/2018, yang juga menjadi musim terakhir Arsene Wenger di Arsenal, penampilan Mesut Ozil turun signifikan. Dari 26 laga Premier League, dia hanya mampu mencetak empat gol dan delapan assist.
Situasi menjadi lebih buruk setelah itu. Mesut Ozil mengalami periode yang sulit pada 2018, tepatnya usai Piala Dunia. Saat itu, Mesut Ozil dituding sebagai aktor di balik kegagalan dan performa buruk Jerman di Rusia.