Dennis Bergkamp The Iceman Dengan Sentuhan Midas
Dennis Bergkamp The Iceman Dengan Sentuhan Midas – Arsenal punya banyak legenda seperti Thierry Henry, Robert Pires, Sol Campbell, hingga Ian Wright. Namun, tidak kalah penting dengan nama-nama di atas, Arsenal juga punya Dennis Bergkamp The Iceman.
Dennis Bergkamp bermain di Arsenal pada periode 1995 hingga 2006. Dia berada pada generasi emas skuad The Gunners. Dia bermain satu tim dengan Thierry Henry dan kawan-kawan sebagai juru gedor Arsenal.
Thierry Henry kemudian menjelma sebagai bintang utama Arsenal pada awal 2000-an. Bahkan, pemain asal Prancis menjadi top skor sepanjang masa Arsenal. Dia menjadi bintang utama The Gunners.
Kebesaran Thierry Henry membuat nama Dennis Bergkamp redup. Padahal, pria dengan julukan ‘The Ice Man’ punya peran sangat penting di Arsenal. Dia menjadi pengatur ritme serangan The Gunners pada masa emasnya.
Kunci Permainan Arsene Wenger
BeritaBola88 – Dennis Bergkamp, menurut mantan kiper Arsenal, Rami Shaaban, punya andil penting bagi capaian Arsenal. Terutama pada musim 2003/2004, di mana Arsenal tampil sempurna: menjadi juara dan tidak terkalahkan dalam semusim penuh.
“Kami juga punya Dennis Bergkamp, pemain paling cerdas yang pernah saya temui. Saya tidak yakin Thierry akan menjadi pemain seperti dulu jika kami tidak memiliki Dennis di dalam tim,” kata Shaaban.
“Saat Dennis berada di lapangan, dia melihat apa yang orang-orang tak lihat. Operannya, semuanya, ia benar-benar seorang pesulap,” tambah Rami Shaaban.
Sentuhan Midas Dennis Bergkamp
Midas, seorang raja dalam mitologi Yunani. Namanya dikenal karena punya kemampuan ajaib. Apa yang disentuh Midas bisa menjadi emas. Hal itulah yang kemudian sohor sebagai mitos sentuhan Midas atau sentuhan emas.
Dennis Bergkamp punya kemampuan layaknya Midas. Rami Shaaban sudah memberi testimoni di atas. Dennis Bergkamp punya umpan-umpan yang ciamik layaknya pesulap. Selain itu, dia juga punya sentuhan pertama bak mitos sentuhan Midas.
“Seorang jenius dan menitmati permainan karena dia selalu menemukan ruang untuk menerima bola,” ucap mantan pemain Arsenal, Emmanuel Petit.